TURBINE WATER IMPECT / CARRY OVER


v Indikasi
1.       Temperatur main steam meturun degan cepat.
2.       Dari flange pipa steam, gland sealing dan joint casing turbine mengepul steam basah atau memercik titik air.
3.       Pipa main steam dan pipa extraction terjadi vibrasi dan bersuara aliran air
4.       Axial displacement membesar, temp thrust bearing naik tinggi.
5.       Dalam unit kedengaran noise logam dan suara suara air, unit terjadi getar dan semakin kuat.

v   Penyebab
1.       Air steam drum boiler level high – high atau beban tiba-tiba naik sehingga steam air boiler terbawa ke turbin
2.       Temp steam boiler di bawah normal
3.       Heat Exchanger penuh air dan extraction check valve kurang rapat sehingga steam balik ke casing turbine.
4.       Level water deaerator high – high, sehingga ada air balik ke casing turbine.
5.       Gland seal temperature terlalu rendah.

v Penanganan
1.       Shutdown emergency (open vaccum breaker)
2.       Open valve drain main steam line, pipa extraction dan turbine body.
3.       Cek nois pada turbine (local), cek axial displacement (DCS), thrust bushing temperatur dan temperature upper dan lower (delta T)
4.       Selama idling time, dalam turbine tidak ada suara abnormal dan gesekan, idling time normal, kemudian pengecekan setiap bagian normal, setelah drain cukup dan diizikan dari atasan baru boleh start lagi. Selama start perlu perhatikan vibrasi unit, temperatur thrust bush, axial displacement dan perbedaan temp casing up dan casing down, jika mengemukakan abnormal segera stop serta melaporkan keatasan shutdown utuk pengecekan lanjut.

5.       Sudah terjadi accident carry over tidak boleh start lagi jika dalam kondisi seperti berikut
1.       Selama idling time bisa jelas mendengar noise logam dalam mesin/ turbin.
2.       Axial displacement lewat batasan dan temp thrust bearing mencapai diatas100. Idling time turbine ternyata dipersingkat.
3.       Jika karena heat exchanger dan deaerator level water terlalu tinggi penuh air sehingga balik ke turbine menyebab carry over, harus segera menutup HP heater ato valve inlet steam deaerator dan valve inlet water serta melakukan penanganan lain yg terkait (drain).
Vaccumm turun
v Penyebab
1.       Condensate pump bermasalah, level condenser terlalu tinggi telah menenggelamkan pipa tembaga (tube condenser)
2.       CWP abnormal, screen cooling water kotor dan pipanya ada kebocoran sehingga cooling water stop atau level air turun dengan cepat.
3.       Ejector abnormal, water jet-pump bermasalah atau level water ejection tank turun, temperature water ejector tank terlalu tinggi.
4.       Pressure surge tank rendah sehingga gland seal tidak sanggup member sealing pada turbin.
5.       Joint bagian pipa system vakum dan flange kurang rapat, atau bocor sehingga ada udara masuk.
6.       Cooling water vaccum system ada udara masuk.

v Penanganan
1.       Level hot well condenser high
2.       Condensate pump running apakah normal (pressure, current, flow), kalau perlu, tambahkan pump standby untuk dirunning, cek dan menutup valve recirculating, pipa tembaga condenser apakah bocor air, menginfomasikan ke WTP utk test kualitas condensate water, saat tidak memenuhi standar, menurunkan beban, stop satu sisi condenser utuk mengecek kebocoran.
3.       Cooling water berhenti atau berkurang, harus segera cek dan mencari penyebabnya serta cepat menangani. Jika CWP bermasalah, segera change ke pump standby. Kalau karena screen kotor, segera dibersihkan. Kalau karean kebocoran pipa atau belum tau penyebabnya sehingga tidak bisa ditangani jadi harus menekan penurunan vaccum mengurangi beban sampai shutdown.
4.       Water jet-pump bermasalah, berubah ke water jet-pump standby, tambah level ejection tank.
5.       Sistem vakum bocor steam, boleh buka water jet-pump. Sekaligus satu demi satu cek pipa system vakum, valve, level indicator, flange condensate pump dbg.
6.       Pressure surge tank rendah, segera mengatur dan membuka valve steam surge tank. (set pressuer sesuai pressure kerja)

v Hubungan vaccum condenser dan load
Nilai vaccum (kpa)
Load (MW)
Temp exhaust
-87
15

-80
7

-73
0

-60
Shutdown accident
Mencegah valve exhaust bekerja

v Oil system bekerja abnormal

v MOP bermasalah
Start HP AC motorized oil pump, pastikan MOP ada masalah kemudian harus tekan emergency shutdown.

v Auxiliary oil pump bermasalah
Selama start, speed turbine di bawah1500r/min, kalau HP AC motorized oil pumpa bermasalah, harus start AC lube oil pump dan shutdown. Kalau speed di atas1500r/min harus dg cepat menaikkan speed agar MOP running.
v Pressure oil turun, level oil normal
1.       Kalibrasi oil pressure gauge, oil level meter apakah normal.
2.       Cekkondisi MOP running, misalnya MOP abnormal harus melaporkan ke shift leader, kalau perlu harus emergency shutdown.
3.       Cek oil ejector bekerja normal tidak, valve inlet oil tank ato oil ejector apakah tersumbat.
4.       Cek auxiliary oil pump check valve dan over pressure valve apakah abnormal.
5.       Cek differential pressure oil purifier screen, kalau perlu berubah ke oil purifier standby.
6.       Mengambil tindakan, tapi masih belum bisa menjaga pressure oil yg paling rendah harus shutdown.
v Level oil turun, pressure oil normal
1.       Kalibrasi oil pressure gauge dan oil level meter normal tidak.
2.       Ceksistem oil, oil tank dll apakah ada kebocoran, valve drain water dan valve drain oil apakah ada yang salah di operasikan.
3.       Cek pipa oil cooler apakah kebocor.
4.       Pastikan level oil turun dan segera mengisi oil ke oil tank atau diganti ke oil cooler running.
5.       Jika kebocoran oli tidak bisa diatasi, dan juga sesudah mengisi oli tetapi level oil tetap turun, maka harus segera emergency shutdown.

v Pressure oil,level oil bersama turun
1.       Cek pressure oil pipe dan flange apakah ada kebocoran, jika ada, mengambil tindakan segera memperbaiki kebocoran oli dan antisipasi terjadi kebakaran.
2.       Cek oil cooler apakah ada kebocoran oli, jika ada, harus segera di tutup dan change ke oil cooler standby.
3.       Mengisi oil ke oil tank, jika sudah mengambil tindakan tapi tetap tidak bisa menjaga level oil (level low), harus segera emergency shutdown.

v Sistem oil kebakaran.
1.       Sistem oil kebakaran harus usaha memadamkan api, jika tidak dapat segera dipadamkan dan mengancam keamanan unit running harus emergency shutdown, jika kebakaran mengancam keamanan oil tank selain emergency shutdown juga harus mengeluarkan oil dari oil tank melalui valve drain oil emergency sampai habis, tapi perlu control kecepatannya supay adapat pakai oil lube pada saat idling time turbine.
2.       Saat sistem oil kebakaran sehingga emergency shutdown, dilarang start HP motorized oil pump. (karena akan berdampak lebih besar)
3.       Jika api sudah sampai bagian dalam sistem oil, dilarang menggunakan karbondioksida, pasir dan air untu memadamkan api.

Axial displacement membesar

v Penyebab
1.       Parameter main steam tidak memenuhi standar, turbine over load.
2.       Stator blade berkerak banyak.
3.       Turbine steam masuk mengandung air.
4.       Vakum condenser turun
5.       Thrust bearing kerusakan.

v Indikasi
1.       Axial displacement meter terindikasi membesar atau signal device alarm.
2.       Thrust bushing temperatur naik.
3.       Suara unit abnormal dan vibrasi membesar.

v Penanganan
1.       Saat axial displacement melebihinilai normal, harus cepat menurunkan beban dan cek temp thrust bearing, temp front bearing, pressure steam, temp steam, pressure oil dan mendengar suara, mengukur vibrasi pada bearing.
2.       Melaporkan ke shift leader, menjaga axial displacement tidak melebihi nilai yg ditentukan.
3.       Saat axial displacement membesar, danseiring dg suara abnormal, ato axial displacement sudah melebihi nilai batasannya saat beban nol, harus cepat break vakum emergency shutdown.
4.       Jika terjadi dampak air sehingga axial displacement membesar atau thrust bearing kerusakan, harus segera break vakum emergency shutdown.
5.       Jika parameter main steam tidak memenuhi standar sehingga axial displacement membesar, harus segera minta mengatur boiler supaya parameter kembali normal.
6.       Axial displacement mecapai nilai shutdown, axial displacement protection device harus bekerja, jika tidak bekerja, harus segera manual shutdown.

Comments

  1. I really like the information provided in this article and I really like the way you have explained each and everything so well. Very well done with the article, hope that you will continue to do posting.stainless steel solar lights outdoor pathway

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BASIC OPERATION OF POWER PLANT (WHRB)

FADHILAH SHALAWAT KUBRO

Prosedur Steam Blow