Penanganan Insiden pada Turbin


Penanganan Insiden pada Turbin
Mengilangkan akar penyebab insiden, membatasi perkembangan insiden, dan menghentikan ancaman insiden kepada orang dan peralatan. Memastikan orang dan peralatan tidak dalam keadaan aman kemudian sedapat mungkin mempertahankan unit terus running.

Jenis shutdown

A. Shutdown normal
B. Shutdown insiden: Shutdown insiden biasa dan shutdown insiden emergency


vSyarat shutdown insiden emergency

  Seharusnya break vaccum untuk shutdown insiden emergency kalau turbine dalam kondisi seperti berikut:
1.   Unit tiba-tiba terjadi vibrasi keras atau bisa jelas kedengaran suara logam tabrak.
2.   Speed turbine naik sampai 3360r/min tapi Emergency Trip tidak bekerja.
3.   Air dampak karena steam tercampur air (carry over)
4.   Sealing ujung gland terbakar.
5.   Salah satu bearing tidak tersuplai oli atau temperatur return oil bearing sangat cepat naik.
6.   Kebocoran besar pada pipa main steam.
7.   Kenaikan temperatur return oil bearing melebihi 70, temperatur bushing melebihi 100atau dalam bearing mengepul asap.
8.   Sistem oli kebakaran dan tidak dapat dengan cepat memadamkan api.
9.   Level oil dalam oil tank tiba-tiba turun dibawah level terendah dan dengan darurat mengisi minyak tetapi masih tidak berlaku.
10.     Pressure oli lubrication turun sampai 0.0196MPa
11.     Axial Displacement rotor melebihi ±1.5mm
12.     Generator mengepul asap
13.     Back casing valve venting bekerja.

vCara pengoperasian untuk shutdown emergency        


1.   Kontak dengan team electrical untuk segera start black start genset, lalu segera tekan tombol Emergency Trip atau tekan tombol shutdown.
2.   Mengecek MSV, valve kontrol, para extraction check valve, primary extraction manual valve dan secondary extraction manual valve seharusnya ditutup.
3.   Cek speed turbine harus turun ( biasanya misalnya protection normal, MSV ditutup dan switch generator otomatis trip)
4.   Cepat start DC oil pump (saat satu turbine running), semua peralatan yg running diubah menjadi kondisi shutdown.
5.   Sesudah auxiliary power dipulihkan, segera tutup valve outlet setiap peralatan yang running, start HP oil pump, CWP, BFP.
6.   Open motorize valve dan manual valve vaccum breaker, atur level hot well.
7.   Saat speed naik sampai 200r/min start jacking oil pump.
8.   Sesudah rotor statis mulai running turning gear dan stop sealing dan gland heater fan.

vShutdown InsidenBiasa

Syaratshutdown insidenbiasa :

Seharunya tidak break vakum utntuk shutdown insiden biasa kalau turbine dalam kondisi seperti berikut:
1.   Pressure steam inlet lebih besar daripada 6.4MPa ato temp steam inlet lebih besar dari pada 470dan tidak bisa kembali normal.
2.   Pressure steam inlet lebih kecil dari pada 2.05MPa ato temp steam inlet lebih kecil dari pada 360dan tidak bisa kembali normal.
3.   Vakum condenser lebih rendah dari pada -0.061MPa
4.   Rod governor copot atau patah, valve governor atau sekat putar stuck.
5.   Vibarsi bearing lebih besar dari pada 0.06mm dan terus membesar.
6.   Pressure steam inlet lebih rendah dari pada 2.6MPa, tapi lebih tinggi dari pada 1.76 MPa dan dalam waktu singkat tidak bisa kembali normal.
7.   Temperatur steam inlet lebih rendah dari pada 370tapi lebih tinggi dari pada 360, dan dalam waktu singkat atau tidak bisa kembali normal.
8.   Vakum lebih rendah dari0.073 MPatapi lebih tinggi dari pada0.061MPa dan dalam waktu singkat tidak bisa kembali normal.

v Cara operasi untuk shutdown insiden biasa

1.   Melaporkan ke shift leader, sesudah start auxiliary power diesel generator, mengurangi beban turbine sampai auxiliary power, mengatur DEH kecepatan unit di 3000r/minstop turbine.
2.   Segera start DC oil pump.
3.   Cek MSV, GV, para extraction steam check valve, valve manual primary extraction, valve manual secondary kecepatannya turun.
4.   Buka valve break vakum, semua peralatan running diubah ke kondisi shutdown.
5.   Sesudah auxiliary power kembali normal, cepat start HP oil pump, CWP dan BFP.
6.   Bukasemua valve drain turbine (sesuai dg kondisi)
7.   Saat kecepatan turun sampai 200r/min start jacking oil pump.
8.   Rotor statis dan vakum sampai  nol, stop gland sealing mensuplai steam, catat idling time, kontinyu turning gear mulai running, start AC lube oil pump, stop HP AC motorized oil pump.


vShutdown ETS protection

Syarat Shutdown Ets Protection :

1.   Axial displacement lebih besar dari pada (±1.5mm)
2.   Turbine TSI over speed (3300 r/min), DEH over speed 3270 r/min
3.   Temp return oil bearing tinggi (70)radial tile temperature
4.   100thrust bearing return oil 70, thrust bearing 100.
5.   Nilai vakum condenser(-0.061 MPa),bearing #1,2,3,4 vibrasinya 0.07 mm.
6.   Pressure oil lube lebih rendah dari pada 0.02 MPa
7.   Generator main protection bekerja sehingga shutdown
8.   DEH device bermasalah.
9.   Exciter device bermasalah.

v Sesudah shutdown ETS protection yang bekerja seperti berikut:
1.   Alarm turbine trip berbunyi.
2.   MSV, GV dan extraction check valve ditutup serta terindika sisinyal close.




Comments

Popular posts from this blog

BASIC OPERATION OF POWER PLANT (WHRB)

FADHILAH SHALAWAT KUBRO

Prosedur Steam Blow